Home » Tentang Mesin Diesel, Jangan Paksa Jalan Pada Saat Indikator Solar E Hingga Diesel Runaway

Tentang Mesin Diesel, Jangan Paksa Jalan Pada Saat Indikator Solar E Hingga Diesel Runaway

No comments

Mesin diesel masih menjadi favorit para pecinta otomotif tanah air.

Tidak lain tidak bukan adalah keliatan dan penyelenggaraannya yang mudah.

Sebelum membeli, ada baiknya untuk mengetahui seperti apa mesin diesel itu.

Meski perawatannya mudah dan sulit, mesin berbahan bakar solar ini juga memiliki kekurangan.

Salah satunya adalah diesel run yang menjadi mimpi buruk bagi sebagian pemilik mesin diesel.

Dikutip dari, Dealer Technical Support Department Head PT Toyota Astra Motor (ATM) Didi Ahadi mengatakan runaway diesel adalah keadaan di mana mesin tidak bisa atau tidak mau dimatikan meskipun kunci busi sudah dilepas.

Runaway diesel sendiri disebabkan oleh kerusakan pada diesel pump dan anomali pada ECU.

Tidak hanya dua masalah tersebut, diesel running juga bisa disebabkan mesin menyedot solar dari tangki secara tidak terkendali sehingga putaran mesin akan meningkat secara otomatis.

“Biasanya keadaan ini akan diikuti dengan kepulan asap putih yang tak kunjung padam, ” kata Didi.

Tidak banyak yang dapat dilakukan seorang pengemudi ketika mobilnya menggunakan mesin diesel.

Katanya, jika mengalami hal ini, sebaiknya segera memarkir kendaraan di tempat yang aman, lalu tarik rem tangan.

“Nanti kalau bawa penumpang, suruh semua penumpang turun dari mobil, dan segera turun dari kendaraan. Tunggu sampai solar di tangki habis, ” ujarnya.

Didi mengatakan insiden menjalankan diesel jarang terjadi.

Namun, semua kendaraan yang menggunakan mesin diesel berpotensi mengalaminya.

Ia menyarankan agar setiap pemilik mobil diesel memahami cara kerja mobilnya.

Karena hidup matinya mesin diesel tergantung pada dua hal yaitu suplai solar dan udara.

Jangan Memaksa Mobil Bermesin Diesel untuk Berjalan saat E. penunjuk

Mengendarai mobil diesel tidak seperti mengendarai mobil biasa.

Ada beberapa trik yang harus diperhatikan.

Salah satunya adalah mobil diesel tidak bisa dipaksa berjalan dengan kondisi tangki bahan bakar yang minim atau saat indikator bensin di posisi E atau kosong.

Kabarnya kata Didi, menggunakan mobil diesel dengan bahan bakar yang minim bisa membuat mobil “keren”.

“Beda dengan mesin bensin. Mesin diesel tidak memiliki pompa untuk memompa bahan bakar solar ke dalam mesin seperti bensin, mesin diesel menggunakan sistem vakum saluran bahan bakar untuk menyedot udara, ” katanya .

Jadi, ketika bahan bakar hampir habis, kevakuman otomatis akan menyedot udara yang mengalir ke nosel injektor.

Efek masuknya udara akan mengakibatkan solar berkurang ke ruang bakar, kondisi ini menyebabkan mobil menjadi lembap karena terisi udara, bahkan bisa menyebabkan mobil mati.

“Saat ini terjadi, saat mengisi bahan bakar mobil akan sulit dihidupkan karena saluran bahan bakar terkontaminasi udara, ” kata Didi.

Mengenal Angin dalam Enjin Diesel

Masuk angin pada mesin diesel adalah keadaan dimana ada aliran udara dalam bahan bakar sampai suplai bahan bakar solar ke mesin terputus.

Adanya udara menyebabkan pencampuran bahan bakar di dalam ruang bakar menjadi tidak sempurna dan sulit untuk dikompresi sehingga sulit untuk terbakar.

Didi menjelaskan, jika Anda pernah mengalami hal ini, maka yang bisa Anda lakukan hanyalah memompa komponen priming pump.

Tujuannya agar udara yang ada bisa keluar sepenuhnya dari saluran bahan bakar dan tidak mengganggu proses kompresi di ruang mesin.

“Priming pompa dilakukan secara manual dan berulang-ulang menggunakan telapak tangan. Jika terasa berat, itu menandakan solar telah berhasil dikompresi,” kata Didi.

Setelah udara benar-benar hilang, barulah mesin mobil diesel bisa dicoba dihidupkan kembali.

Dikutip dari, ‘dingin ‘ bukan hanya karena telat mengisi bahan bakar.

Ada juga penyebab lain, yakni penggantian komponen pada sistem bahan bakar.

“Seperti selang, filter bahan bakar, injektor. Ini bisa menjadi penyebab lain masuk angin pada mobil bermesin diesel, ” katanya.

Bisa juga terjadi karena keluarnya air di tempat penampungan air (sedimentasi air).

Jika hal ini terjadi, Anda membutuhkan teknisi yang mumpuni dan berpengalaman untuk menanganinya.

 

Share this:

Leave a Comment